Juli 2010
Jika flash back mengingat 24 tahun silam, tepatnya pada kamis malam dini hari, Allah menakdirkanku dilahirkan dari rahim seorang wanita luar biasa yang selalu kusapa “Mama”, aku pun dianugerahi “Papa” yang melindungiku, dan juga kakak-kakakku yang selalu mendengar keluh kesahku. Mereka adalah sosok yang terbaik yang akan selalu hadir dalam hidupku. Namun hal apa sajakah yang sudah aku lakukan selam 24 tahun hidup di dunia??
24..
Belajar dan terus belajar dalam menjalani kehidupan dalam keseharian.. Bertemu banyak teman, bertemu banyak karakter yang membuatku menjadi terbiasa dalam menghadapi orang lain karena sudah terbiasa Allah membiasakanku dengan mempertemukan aku dengan banyak karakter manusia. Ada yang begitu lembut, ada yang berwatak keras, ada yang berwatak plin-plan, ada yang membuatku begitu nyaman ketika bersamanya ada pula yang membuatku tidak nyaman dalam menjalani hidup karena kehadirannya. Yups.. mereka semua adalah ciptaan Allah juga sama sepertiku.
24..
Allah memberikanku pelajaran yang amat sangat berarti bagi hidupku. Aku kehilangan seseorang yang sangat berarti bagiku dan berusaha ikhlas melepaskannya, karena sesungguhnya Allah menguji hambaNYA dengan hal yang disayanginya. Dialah Cinta Dalam Hidupku.. Yang hingga saat ini aku belum mampu melupakannya.
24..
Menurut kebanyakan orang, adalah waktu yang tepat untuk menikah namun adapula yang berpendapat masih terlalu muda jika menikah pada umur segitu. Hhhh.. Namun bagiku, menikah?? Entahlah... Hanya menjadi rahasia Allah.. Aku tak ingin lagi memikirkannya atau terlalu ngoyo untuk mengejar status menjadi seorang istri seseorang. Menikah bukanlah sesuatu yang mudah. Menikah merupakan suatu komitmen dimana keduanya harus saling memahami, menghargai bahkan saling membutuhkan satu sama lain. Yang hingga saat ini aku belum menemukan sosok seseorang yang membutuhkan aku dan begitu pun sebaliknya dengan aku. Sulit bagiku untuk jatuh cinta terhadap seseorang, karena aku yakin bahwa apa yang aku rasakan bahwa itu cinta atau apalah semuanya datang dari Sang Maha Cinta, karena itu kuserahkan semuanya hanay pada Allah.
24..
Moment pendewasaan bagi diriku, harus mulai memaknai hidup dan akan menjadi apa aku nanti kedepannya.. Menjadi seseorang yang lebih baikkah atau menjadi bertambah buruk dan terpuruk akan segala kesedihan yang aku rasakan. Setiap manusia tentunya ingin menjadi lebih baik, begitu pun aku. Usia yang Allah karuniakan kepadaku bukanlah sesuatu yang tanpa makna tentunya, tapi pasti ada konsekueinsi yang harus aku ambil untuk hal itu semuanya. Seseorang pernah berkata padaku bahwa tidak semua orang baik itu akan luput dari kesalahan dan kekhilafan. Waktu terdapat dua jenis ada masa lalu dan masa depan. Masa lalu ada yang membahagiakan bahkan ada pula yang menyakitkan. Namun keduanya mempunyai ibrah masing-masing, biarlah masa lalu yang sudah berlalu menghilang dengan sendirinya dan berlalu seperti sebuah mimpi.
24..
Apakah aku sudah membahagiakan keluargaku?? Sejauh ini masih terlalu jauh untuk dapat membalas segala kebaikan kedua orang tuaku, namun walau hal itu sulit aku ingin selalu mewujudkannya.. (semoga Allah meridhoi..)
24..
Hidup hanya satu kali, maka gunakanlah kesempatan yang langka tersebut dengan berusaha mewujudkan setiap impian yang ingin dicapai. Kejarlah cita-citaku sejauh mungkin, jangan pernah menyerah pada hal yang membuat aku mudah kecewa. Kuliah dan selalu berkarya untuk masa depan itulah yang harus selalu diwujudkan.
24..
Saatnya menggapai semua impian-impian ku, berusaha lebih cerdik dalam mendapatkan berbagai kesempatan..
24..
Tak boleh terlupa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang selalu Allah berikan padaku secara Cuma-Cuma.
24..
Aku hanya ingin bahagia, tak ingin lagi ku habiskan hidupku untuk hal yang sia-sia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar